Potongan Gaji Karyawan: Jenis, Aturan, dan Contoh Kasus

Potongan gaji merupakan hal yang lumrah terjadi dalam dunia kerja. Namun, seringkali menimbulkan pertanyaan dan bahkan kesalahpahaman di antara karyawan. Pemahaman yang jelas mengenai jenis, aturan, dan contoh kasus potongan gaji penting agar tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dan karyawan.

Jenis-Jenis Potongan Gaji yang Umum

Secara umum, potongan gaji dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama: potongan wajib dan potongan sukarela. Potongan wajib adalah potongan yang secara hukum harus dipotong dari gaji karyawan, sementara potongan sukarela adalah potongan yang disetujui oleh karyawan.

  • Potongan Wajib: Jenis potongan ini termasuk iuran BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, pajak penghasilan (PPh 21), dan potongan lain yang diatur oleh undang-undang. Besaran potongan ini biasanya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji atau upah karyawan. Perusahaan wajib menyetorkan potongan-potongan ini kepada lembaga atau instansi yang berwenang.

  • Potongan Sukarela: Potongan ini bersifat opsional dan hanya dilakukan jika karyawan memberikan persetujuan. Contoh potongan sukarela meliputi iuran koperasi karyawan, cicilan pinjaman, sumbangan sosial, atau pembayaran premi asuransi yang ditawarkan perusahaan. Potongan ini biasanya diatur dalam perjanjian tertulis antara karyawan dan perusahaan.

Aturan Hukum yang Mengatur Potongan Gaji

Potongan gaji tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat aturan hukum yang melindungi hak-hak karyawan terkait gaji. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta peraturan turunannya, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, mengatur mengenai pengupahan termasuk potongan gaji.

Secara umum, perusahaan dilarang melakukan potongan gaji di luar ketentuan yang diatur dalam undang-undang atau perjanjian kerja. Jika perusahaan melakukan potongan gaji yang tidak sah, karyawan berhak mengajukan keberatan atau bahkan menempuh jalur hukum. Penting bagi perusahaan untuk memiliki sistem aplikasi penggajian yang akurat agar terhindar dari kesalahan penghitungan dan pelanggaran hukum terkait gaji karyawan. Anda bisa mendapatkan solusi yang terintegrasi dari ProgramGaji.

Contoh Kasus Potongan Gaji

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh kasus potongan gaji yang sering terjadi:

  • Keterlambatan Absensi: Beberapa perusahaan menerapkan kebijakan pemotongan gaji bagi karyawan yang sering terlambat masuk kerja. Kebijakan ini harus diatur secara jelas dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja.

  • Kerusakan atau Kehilangan Aset Perusahaan: Jika karyawan lalai dalam menjalankan tugas dan mengakibatkan kerusakan atau kehilangan aset perusahaan, perusahaan berhak memotong gaji karyawan sebagai ganti rugi. Namun, besaran potongan harus proporsional dengan kerugian yang dialami dan harus ada bukti yang jelas mengenai kelalaian karyawan.

  • Pinjaman Karyawan: Jika karyawan memiliki pinjaman kepada perusahaan, perusahaan berhak memotong gaji karyawan setiap bulan untuk membayar cicilan pinjaman. Besaran cicilan dan jangka waktu pembayaran harus disepakati sebelumnya antara karyawan dan perusahaan.

  • Potongan Akibat Sanksi Disiplin: Dalam kasus pelanggaran disiplin kerja, perusahaan dapat memberikan sanksi berupa pemotongan gaji. Sanksi ini harus sesuai dengan tingkat pelanggaran dan diatur dalam peraturan perusahaan.

Tips Menghindari Kesalahpahaman Terkait Potongan Gaji

Untuk menghindari kesalahpahaman dan perselisihan terkait potongan gaji, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Komunikasi yang Jelas: Perusahaan harus memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai kebijakan potongan gaji kepada karyawan. Hal ini bisa dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan, atau penyediaan dokumen tertulis.

  • Perjanjian Tertulis: Semua kesepakatan terkait potongan gaji sukarela harus dituangkan dalam perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh karyawan dan perusahaan.

  • Sistem Penggajian yang Akurat: Perusahaan perlu memiliki sistem penggajian yang akurat dan terpercaya. Dengan menggunakan sistem yang baik, perusahaan dapat menghindari kesalahan penghitungan dan memastikan bahwa potongan gaji dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika Anda membutuhkan bantuan terkait sistem penggajian yang handal dan profesional, Anda bisa menghubungi Phisoft sebagai software house terbaik.

  • Konsultasi Hukum: Jika terdapat keraguan atau perselisihan terkait potongan gaji, sebaiknya konsultasikan dengan ahli hukum atau lembaga yang berwenang untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Dengan memahami jenis, aturan, dan contoh kasus potongan gaji, diharapkan karyawan dan perusahaan dapat menjalin hubungan kerja yang lebih baik dan menghindari perselisihan yang tidak perlu. Keterbukaan dan komunikasi yang efektif merupakan kunci utama dalam pengelolaan gaji karyawan yang transparan dan adil.

Scroll to Top