Menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) bulanan seringkali dianggap rumit, terutama bagi karyawan atau pengusaha kecil yang belum familiar dengan peraturan perpajakan. Padahal, pemahaman yang baik mengenai cara perhitungannya akan membantu Anda memastikan kepatuhan pajak sekaligus merencanakan keuangan dengan lebih efektif. Artikel ini akan menguraikan langkah-langkah perhitungan PPh 21 bulanan secara sederhana dan mudah dipahami.
Memahami Komponen Penghasilan Bruto
Langkah pertama dalam menghitung PPh 21 adalah mengidentifikasi dan menjumlahkan seluruh komponen penghasilan bruto Anda dalam satu bulan. Penghasilan bruto meliputi:
- Gaji Pokok: Merupakan upah dasar yang diterima secara rutin.
- Tunjangan: Tambahan penghasilan di luar gaji pokok, seperti tunjangan transportasi, tunjangan makan, tunjangan kesehatan, tunjangan jabatan, dan lain-lain.
- Uang Lembur: Pembayaran atas pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja normal.
- Bonus: Penghasilan tambahan yang diberikan berdasarkan kinerja atau pencapaian tertentu.
- Premi Asuransi: Premi yang dibayarkan perusahaan untuk karyawan (kecuali yang dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan).
- Penerimaan dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan: Nilai barang atau fasilitas yang diberikan perusahaan, seperti mobil dinas atau tempat tinggal.
Pastikan Anda mencatat seluruh komponen penghasilan ini dengan seksama, karena akan menjadi dasar perhitungan pajak Anda.
Menghitung Pengurangan Penghasilan Bruto
Setelah mengetahui total penghasilan bruto, selanjutnya adalah menghitung pengurangan yang diperbolehkan oleh peraturan perpajakan. Pengurangan ini meliputi:
- Biaya Jabatan: Biaya jabatan adalah biaya yang dianggap sebagai biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Besarnya biaya jabatan adalah 5% dari penghasilan bruto, dengan batasan maksimal Rp500.000 per bulan atau Rp6.000.000 per tahun.
- Iuran Pensiun: Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun yang disahkan oleh Menteri Keuangan.
Menghitung Penghasilan Neto Bulanan
Penghasilan neto bulanan diperoleh dengan mengurangkan total penghasilan bruto dengan total pengurangan. Rumusnya adalah:
- Penghasilan Neto Bulanan = Penghasilan Bruto Bulanan – (Biaya Jabatan + Iuran Pensiun)
Menghitung Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Untuk menghitung PKP, Anda perlu mengetahui status perkawinan dan jumlah tanggungan Anda. Status ini akan menentukan besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). PTKP adalah jumlah penghasilan yang tidak dikenakan pajak. Berikut adalah rincian PTKP terbaru:
- TK/0 (Tidak Kawin, tidak ada tanggungan): Rp 54.000.000 per tahun
- TK/1 (Tidak Kawin, 1 tanggungan): Rp 58.500.000 per tahun
- TK/2 (Tidak Kawin, 2 tanggungan): Rp 63.000.000 per tahun
- TK/3 (Tidak Kawin, 3 tanggungan): Rp 67.500.000 per tahun
- K/0 (Kawin, tidak ada tanggungan): Rp 58.500.000 per tahun
- K/1 (Kawin, 1 tanggungan): Rp 63.000.000 per tahun
- K/2 (Kawin, 2 tanggungan): Rp 67.500.000 per tahun
- K/3 (Kawin, 3 tanggungan): Rp 72.000.000 per tahun
- KI/0 (Kawin, penghasilan istri digabung, tidak ada tanggungan): Rp 112.500.000 per tahun
- KI/1 (Kawin, penghasilan istri digabung, 1 tanggungan): Rp 117.000.000 per tahun
- KI/2 (Kawin, penghasilan istri digabung, 2 tanggungan): Rp 121.500.000 per tahun
- KI/3 (Kawin, penghasilan istri digabung, 3 tanggungan): Rp 126.000.000 per tahun
Setelah mengetahui PTKP, hitung PKP dengan rumus:
- PKP = (Penghasilan Neto Bulanan x 12) – PTKP
Menghitung PPh 21 Terutang
PPh 21 terutang dihitung berdasarkan tarif pajak progresif sesuai Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP):
- Lapisan Penghasilan sampai dengan Rp60.000.000: Tarif 5%
- Lapisan Penghasilan di atas Rp60.000.000 sampai dengan Rp250.000.000: Tarif 15%
- Lapisan Penghasilan di atas Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000: Tarif 25%
- Lapisan Penghasilan di atas Rp500.000.000 sampai dengan Rp5.000.000.000: Tarif 30%
- Lapisan Penghasilan di atas Rp5.000.000.000: Tarif 35%
Hitung PPh 21 terutang dengan menerapkan tarif pajak sesuai lapisan penghasilan PKP Anda. Kemudian, bagi hasil perhitungan PPh 21 tahunan dengan 12 untuk mendapatkan PPh 21 bulanan.
Tips Tambahan:
- Gunakan Aplikasi Gaji: Untuk mempermudah perhitungan PPh 21, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi gaji terbaik seperti yang ditawarkan oleh Program Gaji. Software ini dapat mengotomatiskan proses perhitungan pajak, termasuk PPh 21, sehingga Anda dapat menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan.
- Konsultasi dengan Ahli Pajak: Jika Anda merasa kesulitan atau memiliki kasus yang kompleks, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli pajak. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan situasi Anda.
- Update dengan Peraturan Terbaru: Peraturan perpajakan dapat berubah dari waktu ke waktu. Pastikan Anda selalu mengikuti perkembangan peraturan terbaru agar perhitungan PPh 21 Anda akurat. Sebuah software house terbaik seperti Phisoft biasanya selalu memberikan update terhadap perubahan peraturan.
Dengan memahami langkah-langkah di atas, Anda dapat menghitung PPh 21 bulanan Anda dengan lebih mudah dan akurat. Ingatlah untuk selalu mencatat dan menyimpan bukti-bukti penghasilan dan pengurangan yang relevan.