Jenis Potongan Gaji yang Umum dalam Perusahaan

Gaji adalah salah satu komponen penting dalam hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan. Selain menerima gaji pokok, karyawan juga perlu memahami bahwa terdapat berbagai jenis potongan yang umum diterapkan dalam perhitungan gaji. Potongan-potongan ini penting untuk dipahami agar karyawan dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan memahami rincian penghasilan yang diterima. Artikel ini akan membahas jenis-jenis potongan gaji yang paling sering ditemukan dalam perusahaan di Indonesia.

Pajak Penghasilan (PPh)

Salah satu potongan gaji yang paling umum dan wajib adalah Pajak Penghasilan (PPh). PPh merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh karyawan. Di Indonesia, PPh yang dikenakan kepada karyawan disebut PPh 21. Besaran PPh 21 dihitung berdasarkan penghasilan kena pajak (PKP) dan tarif pajak yang berlaku.

PKP dihitung dengan mengurangi penghasilan bruto (gaji pokok, tunjangan, dan penghasilan lainnya) dengan biaya jabatan, iuran pensiun, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Tarif PPh 21 menggunakan tarif progresif, yang berarti semakin besar penghasilan, semakin tinggi pula tarif pajaknya. Peraturan terkait PPh 21 ini diatur oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan dapat berubah sesuai kebijakan pemerintah. Perusahaan bertanggung jawab untuk menghitung, memotong, menyetor, dan melaporkan PPh 21 karyawan kepada negara.

Iuran BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan adalah program jaminan kesehatan yang wajib diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia, termasuk karyawan. Iuran BPJS Kesehatan dipotong langsung dari gaji karyawan setiap bulan. Besaran iuran BPJS Kesehatan adalah 5% dari gaji, dengan komposisi 4% ditanggung oleh perusahaan dan 1% ditanggung oleh karyawan. Potongan ini memastikan bahwa karyawan memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.

Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Selain BPJS Kesehatan, karyawan juga wajib mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan. Program ini terdiri dari beberapa jenis jaminan, yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun (JP). Iuran BPJS Ketenagakerjaan juga dipotong langsung dari gaji karyawan setiap bulan, dengan besaran yang berbeda-beda tergantung jenis jaminan.

Sebagai contoh, iuran JHT ditanggung oleh karyawan sebesar 2% dari gaji, sedangkan sisanya ditanggung oleh perusahaan. Iuran JKK, JKM, dan JP sebagian besar ditanggung oleh perusahaan. Program BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan finansial bagi karyawan dan keluarganya dalam berbagai situasi, seperti kecelakaan kerja, kematian, dan masa pensiun.

Potongan Absensi

Banyak perusahaan menerapkan sistem absensi untuk memantau kehadiran karyawan. Jika karyawan terlambat datang atau tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas, perusahaan berhak melakukan pemotongan gaji. Besaran potongan absensi bervariasi tergantung kebijakan perusahaan, tetapi umumnya dihitung berdasarkan jumlah jam atau hari kerja yang tidak dipenuhi.

Potongan Pinjaman Koperasi atau Perusahaan

Jika karyawan memiliki pinjaman kepada koperasi atau perusahaan, cicilan pinjaman tersebut akan dipotong langsung dari gaji setiap bulan. Besaran potongan pinjaman disesuaikan dengan perjanjian pinjaman yang telah disepakati antara karyawan dan koperasi atau perusahaan.

Potongan Denda atau Sanksi

Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengenakan denda atau sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan perusahaan. Denda atau sanksi ini dapat berupa pemotongan gaji. Namun, perusahaan harus memiliki dasar yang jelas dan adil dalam mengenakan denda atau sanksi, serta memberitahukan kepada karyawan yang bersangkutan.

Potongan Iuran Organisasi Karyawan

Karyawan yang menjadi anggota organisasi karyawan, seperti serikat pekerja, biasanya dikenakan iuran bulanan. Iuran ini dipotong langsung dari gaji karyawan dan digunakan untuk membiayai kegiatan organisasi. Keikutsertaan dalam organisasi karyawan bersifat sukarela, sehingga karyawan berhak untuk memilih apakah ingin menjadi anggota atau tidak.

Pentingnya Memahami Potongan Gaji

Memahami jenis-jenis potongan gaji yang umum dalam perusahaan sangat penting bagi karyawan. Dengan memahami potongan-potongan ini, karyawan dapat mengelola keuangan dengan lebih baik, merencanakan anggaran, dan menghindari kesalahpahaman terkait gaji yang diterima. Selain itu, karyawan juga dapat memastikan bahwa potongan gaji yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bagi perusahaan, mengelola sistem penggajian yang akurat dan transparan adalah hal yang krusial. Penggunaan aplikasi penggajian dari penyedia terpercaya seperti Program Gaji dapat membantu perusahaan dalam menghitung gaji, potongan, dan pajak secara otomatis, sehingga meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, pemilihan software house terbaik seperti Phisoft untuk kustomisasi sistem penggajian juga dapat menjadi solusi tepat untuk perusahaan yang memiliki kebutuhan spesifik. Dengan sistem penggajian yang baik, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

artikel_disini

Scroll to Top