Tentu, ini dia artikel yang Anda minta:
Menjadi seorang karyawan berarti menerima gaji secara berkala sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilakukan. Namun, seringkali gaji yang diterima tidak sepenuhnya sama dengan angka yang tertera dalam perjanjian kerja. Hal ini disebabkan adanya berbagai potongan gaji yang umum terjadi dan bahkan diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Memahami jenis-jenis potongan gaji ini sangat penting agar Anda tidak merasa bingung atau dirugikan.
Table of Contents
Potongan Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Penghasilan (PPh) merupakan salah satu potongan gaji yang paling umum dan wajib. Pemerintah mengenakan pajak atas penghasilan yang diterima oleh setiap warga negara, termasuk karyawan. Besaran PPh yang dipotong bervariasi, tergantung pada besaran penghasilan, status pernikahan, dan jumlah tanggungan yang dimiliki. Perhitungan PPh dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku dan disetorkan langsung oleh perusahaan ke kas negara. Dengan demikian, karyawan tidak perlu repot membayar pajak secara mandiri.
Potongan Iuran BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan adalah program jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Setiap karyawan wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan, dan iuran bulanan akan dipotong langsung dari gaji. Besaran iuran yang dipotong biasanya sebesar 5% dari gaji, dengan komposisi 4% ditanggung oleh perusahaan dan 1% ditanggung oleh karyawan. Dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, karyawan dan keluarganya berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Potongan Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Selain BPJS Kesehatan, karyawan juga wajib menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada tenaga kerja. BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari beberapa program, antara lain Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun (JP). Iuran BPJS Ketenagakerjaan juga dipotong langsung dari gaji, dengan besaran yang bervariasi tergantung pada program yang diikuti.
Potongan Iuran Pensiun
Beberapa perusahaan memiliki program pensiun yang diikuti oleh karyawannya. Iuran untuk program pensiun ini biasanya dipotong langsung dari gaji karyawan setiap bulan. Tujuan dari program pensiun adalah untuk memberikan jaminan pendapatan kepada karyawan setelah memasuki masa pensiun. Besaran iuran pensiun bervariasi, tergantung pada kebijakan perusahaan dan pilihan karyawan.
Potongan karena Utang atau Pinjaman
Jika seorang karyawan memiliki utang atau pinjaman kepada perusahaan, misalnya pinjaman koperasi atau pinjaman lainnya, maka perusahaan berhak melakukan pemotongan gaji untuk membayar cicilan utang atau pinjaman tersebut. Besaran potongan dan jangka waktu pembayaran biasanya telah disepakati sebelumnya antara karyawan dan perusahaan.
Potongan karena Absensi atau Keterlambatan
Perusahaan biasanya memiliki aturan terkait absensi dan keterlambatan. Jika seorang karyawan tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas atau sering terlambat, perusahaan berhak melakukan pemotongan gaji sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Besaran potongan biasanya proporsional dengan jumlah hari atau jam absen atau keterlambatan.
Potongan Denda atau Sanksi
Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin memberikan denda atau sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan perusahaan. Denda atau sanksi ini bisa berupa pemotongan gaji. Namun, perlu diingat bahwa pemotongan gaji sebagai denda atau sanksi harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak boleh melanggar hak-hak karyawan.
Potongan Lainnya yang Disepakati
Selain jenis-jenis potongan gaji di atas, mungkin ada potongan lain yang disepakati antara karyawan dan perusahaan. Misalnya, potongan untuk iuran organisasi karyawan atau potongan untuk sumbangan sosial. Potongan jenis ini harus didasarkan pada kesepakatan tertulis dan tidak boleh dipaksakan.
Memahami berbagai jenis potongan gaji sangat penting agar Anda dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan terhindar dari kesalahpahaman. Jika Anda memiliki pertanyaan atau merasa ada potongan gaji yang tidak sesuai, jangan ragu untuk bertanya kepada bagian HRD atau pihak yang berwenang di perusahaan Anda. Pengelolaan gaji yang efisien dan transparan juga dapat dibantu dengan menggunakan aplikasi penggajian yang handal. Selain itu, untuk membangun sistem penggajian yang terintegrasi dengan baik, Anda bisa mempertimbangkan layanan dari software house terbaik yang berpengalaman.