Macam-Macam Potongan Gaji dan Penjelasannya

Gaji yang diterima setiap bulan seringkali tidak sama dengan angka yang tertera pada slip gaji. Hal ini disebabkan adanya berbagai potongan gaji yang mengurangi jumlah yang diterima karyawan. Memahami macam-macam potongan gaji dan dasar perhitungannya sangat penting agar karyawan dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan terhindar dari kesalahpahaman.

Potongan Pajak Penghasilan (PPh 21)

Salah satu potongan gaji yang paling umum adalah Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21). PPh 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh karyawan, baik berupa gaji, upah, tunjangan, maupun penghasilan lainnya. Perhitungan PPh 21 didasarkan pada penghasilan kena pajak (PKP), yang diperoleh dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiun, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). PTKP disesuaikan dengan status perkawinan dan jumlah tanggungan karyawan. Tarif PPh 21 yang berlaku saat ini adalah tarif progresif, yang artinya semakin besar penghasilan, semakin besar pula persentase pajak yang dikenakan.

Iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan

Selain PPh 21, potongan gaji lainnya yang bersifat wajib adalah iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan memberikan jaminan kesehatan bagi peserta dan keluarganya, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan memberikan jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. Besaran iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan ditetapkan oleh pemerintah dan sebagian ditanggung oleh perusahaan, sebagian lagi ditanggung oleh karyawan melalui potongan gaji.

Potongan untuk Dana Pensiun

Banyak perusahaan yang menawarkan program pensiun bagi karyawannya. Dalam program ini, karyawan biasanya diwajibkan untuk menyisihkan sebagian gajinya setiap bulan untuk dana pensiun. Potongan untuk dana pensiun ini biasanya bersifat sukarela, tetapi sangat dianjurkan karena dapat membantu karyawan mempersiapkan masa pensiun yang lebih sejahtera.

Potongan Pinjaman Karyawan

Jika seorang karyawan memiliki pinjaman kepada perusahaan atau lembaga keuangan yang bekerja sama dengan perusahaan, maka gaji karyawan tersebut akan dipotong setiap bulan untuk membayar cicilan pinjaman. Besaran potongan pinjaman ini biasanya disesuaikan dengan kemampuan karyawan dan jangka waktu pinjaman.

Potongan Absensi dan Keterlambatan

Beberapa perusahaan menerapkan sistem potongan gaji bagi karyawan yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas atau sering terlambat. Potongan ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin kerja dan mendorong karyawan untuk lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Besaran potongan absensi dan keterlambatan biasanya diatur dalam peraturan perusahaan.

Potongan untuk Keperluan Lain

Selain potongan-potongan di atas, ada juga potongan gaji yang bersifat sukarela atau berdasarkan kesepakatan antara karyawan dan perusahaan. Contohnya adalah potongan untuk iuran koperasi, arisan, atau sumbangan sosial. Potongan-potongan ini biasanya dilakukan atas dasar kesadaran dan kemauan karyawan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

Mengelola Gaji dengan Efektif

Memahami berbagai macam potongan gaji dan dasar perhitungannya adalah langkah awal untuk mengelola keuangan dengan lebih efektif. Karyawan perlu mencatat dan menganalisis setiap potongan gaji yang diterima agar dapat mengetahui dengan pasti berapa jumlah gaji bersih yang diterima setiap bulan. Dengan begitu, karyawan dapat membuat anggaran yang realistis dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Untuk mempermudah pengelolaan gaji, banyak perusahaan yang kini menggunakan aplikasi gaji terbaik yang terintegrasi, sehingga karyawan dapat melihat rincian gaji mereka secara transparan dan akurat.

Pentingnya Sistem Penggajian yang Akurat

Perusahaan yang baik tentunya memiliki sistem penggajian yang akurat dan transparan. Sistem ini tidak hanya memastikan bahwa gaji karyawan dibayarkan tepat waktu, tetapi juga memastikan bahwa semua potongan gaji dihitung dengan benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Banyak perusahaan yang kini beralih menggunakan jasa software house terbaik untuk mengembangkan sistem penggajian yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan sistem penggajian yang baik, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan menghindari masalah hukum yang berkaitan dengan pembayaran gaji.

Dengan memahami berbagai macam potongan gaji dan dasar perhitungannya, serta memanfaatkan teknologi yang ada, karyawan dan perusahaan dapat mengelola gaji dengan lebih efektif dan efisien.

Scroll to Top