Faktor kenaikan gaji merupakan salah satu aspek penting yang harus dipahami alurnya agar proses pengembangan karir bisa teratur.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi keputusan perusahaan untuk memberikan kenaikan gaji bagi seorang karyawan.
Lalu apa saja faktor-faktor penting yang bisa mempengaruhi gaji seorang karyawan?
Berikut ini terdapat sebelas faktor penting dalam menentukan jumlah kenaikan gaji dari orang karyawan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Table of Contents
Faktor-Faktor Kenaikan Gaji Keryawan
Kenaikan gaji adalah salah satu motivator utama bagi banyak karyawan dalam pekerjaan mereka. Hal ini juga bisa menjadi aspek yang membuat karyawan menjadi lebih loyal dalam berkerja.
Namun, banyak yang mungkin mempertanyakan seputar apa saja faktor yang memengaruhi kenaikan gaji karyawan?
Memahami faktor-faktor ini harus diketahui oleh para karyawan, untuk mempersiapkan diri dan meningkatkan peluang mereka mendapatkan kenaikan yang lebih baik.
Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi kenaikan gaji karyawan!
1. Kinerja Individu/Tim
Kinerja individu atau tim merupakan salah satu faktor yang sangat kuat dalam menentukan kenaikan gaji bagi setiap karyawan.
Perusahaan biasanya menilai kinerja karyawan berdasarkan hasil kerja, pencapaian target, dan kontribusi mereka terhadap tim dan perusahaan.
Karyawan yang menunjukkan hasil kerja yang konsisten dan berkualitas tinggi sering kali mendapat penghargaan berupa kenaikan gaji.
Penilaian kinerja ini sering dilakukan melalui review tahunan atau perhitungan KPI (Key Performance Indicators).
2. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja dan kualifikasi tambahan juga memainkan peran penting dalam kenaikan gaji karyawan. Ini sudah menjadi faktor yang pasti saat berkerja dimana saja.
Karyawan dengan pengalaman yang lebih banyak atau keterampilan khusus yang relevan dengan posisi mereka cenderung mendapatkan kenaikan gaji.
Sertifikasi tambahan atau pelatihan khusus dapat meningkatkan nilai karyawan di mata perusahaan dan mempengaruhi besarnya kenaikan gaji yang diterima.
3. Tingkat Pendidikan
Selain pengalaman, tingkat pendidikan juga bisa menjadi aspek penilaian yang mungkin akan berpengaruh dalam tingkatan gaji karyawan.
Saat mencari karyawan baru, perusahaan akan selalu melakukan pengecekan pada semua pengalaman hidup kandidat yang ada khususnya di bidang pendidikan.
Jumlah nilai akhir yang diperoleh, akreditas dari pendidikan, hingga bentuk pembelajaran yang mungkin sesuai dengan kualifikasi kerja, akan menjadi aspek penting dalam menentukan kualitas kandidat.
Oleh karena itu, tingkat pendidikan akhirnya bisa menjadi aspek penting dalam proses kenaikan gaji bagi para karyawan yang berkerja.
4. Jumlah Tanggung Jawab
Semakin besar tanggung jawab yang diemban dan semakin tinggi jabatan seseorang, biasanya semakin besar pula kenaikan gaji yang mereka terima.
Hal ini sudah menjadi kondisi yang lumrah akan terjadi di perusahaan. Perubahan posisi dari junior ke senior atau promosi jabatan pasti akan disertai dengan kenaikan gaji.
Tanggung jawab tambahan seperti memimpin tim atau mengelola proyek besar, juga dapat mempengaruhi keputusan tentang kenaikan gaji.
5. Kebijakan Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki kebijakan gaji yang berbeda, hampir semua perusahaan akan merencanakan bentuk takaran penggajian yang pas.
Beberapa perusahaan menerapkan struktur kenaikan gaji yang jelas dan terencana, sementara yang lain mungkin lebih fleksibel.
Kebijakan internal mengenai kenaikan gaji sering kali dipengaruhi oleh budget, hasil kinerja perusahaan, dan strategi manajemen.
6. Prestasi Perusahaan
Kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan juga mempengaruhi faktor kenaikan gaji bagi karyawan. Semakin baik pertumbuhan perusahaan, maka akan dianggap memiliki prestasi dalam perkembangannya.
Jika perusahaan mengalami pertumbuhan yang pesat dan keuntungan yang stabil, mereka mungkin lebih cenderung memberikan kenaikan gaji kepada karyawan mereka.
Sebaliknya dalam periode krisis atau penurunan ekonomi, kenaikan gaji mungkin lebih terbatas karena perusahaan harus berfokus dalam pengelolaan dana di aspek lainnya.
7. Negosiasi Karyawan
Kemampuan untuk bernegosiasi juga bisa mempengaruhi kenaikan gaji. Banyak dari perusahaan yang terbuka dalam berdiskusi seputar hal-hal penting seperti gaji yang mungkin akan lebih sensitif bagi karyawannya.
Karyawan yang aktif dalam melakukan negosiasi dengan manajemen atau HR mengenai gaji mereka dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
Persiapan dan pemahaman mengenai nilai pasar diri sendiri, serta pencapaian yang telah diraih adalah kunci dalam proses negosiasi gaji.
8. Pasar Kerja
Permintaan dan penawaran di pasar kerja juga mempengaruhi kenaikan gaji. Hal ini menjadi aspek penting dalam mempertahankan karyawan untuk berkerja.
Jika ada kekurangan tenaga kerja dengan keterampilan tertentu, perusahaan mungkin menawarkan kenaikan gaji yang lebih tinggi untuk menarik atau mempertahankan karyawan dengan keterampilan tersebut.
Tren pasar kerja, persaingan, dan kebutuhan industri dapat memengaruhi keputusan mengenai gaji karyawan di setiap periodenya.
Alur Kenaikan Gaji Karyawan
Kenaikan gaji karyawan adalah proses yang melibatkan berbagai tahapan dan pertimbangan baik dari sisi karyawan maupun perusahaan.
Memahami alur kenaikan gaji dapat membantu karyawan mempersiapkan diri dengan lebih baik dan memastikan bahwa proses tersebut berjalan dengan adil dan transparan.
Berikut adalah panduan lengkap mengenai alur kenaikan gaji karyawan!
1. Evaluasi Kinerja dan Tanggung Jawab
Alur kenaikan gaji bagi karyawan sering kali akan dimulai dengan proses penilaian kinerja secara bertahap. Kegiatan evaluasi kinerja dan tanggung jawab ini sering dilakukan secara tahunan atau semi-tahunan.
Perusahaan akan mengevaluasi karyawan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, seperti hasil kerja, pencapaian target, dan kontribusi terhadap tim.
Selama review kinerja, manajer dan HRD akan memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai aspek kerja yang perlu ditingkatkan. Penilaian inilah yang menjadi dasar untuk menentukan besarnya kenaikan gaji.
2. Pembahasan dan Penetapan Kenaikan Gaji
Setelah melakukan evaluasi secara berkala, maka alur kenaikan gaji selanjutkan akan menuju ke tahap pembahasan dan penetapan jumlah kenaikan gaji yang tepat.
Pada tahap ini, perusahaan akan menetapkan kriteria yang bisa digunakan untuk menyesuaikan kenaikan gaji dengan harapan-harapan kedua belah pihak di masa depan.
Kriteria ini dapat mencakup kinerja individu, tanggung jawab tambahan, atau pencapaian tertentu saat menjalani tugas di setiap periode kerja berlangsung.
3. Persetujuan dan Alokasi Anggaran Gaji
Setelah penilaian dilakukan, biasanya akan ada pertemuan antara karyawan dan manajer untuk membahas hasil penilaian kinerja.
Dalam pertemuan ini, manajer akan menjelaskan keputusan terkait kenaikan gaji dan memberikan umpan balik terkait persetujuan akan perubahan anggaran gaji tersebut.
Karyawan juga akan memiliki kesempatan untuk berdiskusi atau bernegosiasi mengenai kenaikan gaji mereka di tahap ini.
4. Pengumuman dan Implementasi Gaji
Setelah keputusan akhir disetujui, perusahaan akan mengumumkan kenaikan gaji kepada karyawan secara resmi.
Ini biasanya dilakukan melalui surat keputusan resmi atau pembicaraan langsung dengan HR atau manajer.
Jumlah kenaikan gaji yang telah disetujui tersebut, akan mulai diterapkan pada periode gaji berikutnya.
5. Dokumentasi dan Pembaruan Gaji
Seluruh proses kenaikan gaji harus didokumentasikan dengan baik untuk memastikan bahwa semua langkah telah diikuti sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Data terkait jumlah gaji baru karyawan akan diperbarui dalam sistem penggajian perusahaan, dan akan berjalan di periode selanjutnya.
Proses dokumentasi ini akan memastikan bahwa gaji baru karyawan tercermin dengan benar dalam pembayaran dan laporan keuangan.
6. Monitoring dan Penilaian Arus Penggajian
Alur terakhir dalam proses kenaikan gaji adalah tahap dimana perusahaan akan melakukan prose monitoring dalam arus penggajian baru yang sudah diresmikan.
Setelah kenaikan gaji diterapkan, perusahaan biasanya akan terus memantau kinerja karyawan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi harapan.
Karyawan dapat memberikan terus memberikan kontribusi yang berharga, dan perusahaan dapat menggunakan monitoring ini untuk perbaikan di masa depan.