Cara membuka dan menutup presentasi yang menarik adalah langkah penting untuk mendapatkan kesan yang positif dari audiens.
Melakukan presentasi memang bukan hal yang mudah, termasuk dalam hal memulai dan mengakhirinya. Namun dengan terus belajar dan berlatih, kamu pasti menjadi lebih mahir dalam hal ini.
Dalam dunia presentasi yang penuh dengan tantangan, keterampilan membuka dan menutup presentasi dapat menjadi kunci kesuksesan seseorang dalam menyampaikan presentasinya.
Pada artikel ini kami akan membagikan bagaimana cara membuka dan menutup presentasi yang menarik serta memukau.
Table of Contents
Cara Membuka dan Menutup Presentasi yang Menarik
Presentasi adalah penyampaian ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan bersama.
Mari kita mulai terlebih dahulu dengan teknik presentasi dari Steve Jobs. Siapa yang tidak kenal dengan orang ini, seorang pebisnis terkenal dan merupakan pendiri Apple Inc yang terkenal dengan teknik presentasinya yang luar biasa.
Seorang ahli bicara sekaligus penulis legendaris, Carmine Gallo dalam satu bukunya yang berjudul “The Presentation Secrets of Steve Jobs: How to Be Insanely Great in Front of Any Audienc” menjelaskan bagaimana teknik presentasi Steve Jobs yang memukau.
Carmine Gallo, dalam buku tersebut menjelaskan betapa pentingnya memulai presentasi dengan pembukaan yang kuat. Pembukaan yang efektif dapat segera menarik perhatian audiens dan membangun emosi mereka.
Selain itu ia juga menjelaskan pentingnya menutup presentasi dengan penutupan yang berkesan. Penutupan presentasi adalah kesempatan terakhir untuk meninggalkan kesan yang mendalam pada audiens.
Cara Membuka Presentasi
Seperti yang sudah kita bahas di atas, pembukaan presentasi yang kuat akan segera menarik perhatian audiens. Dengan begitu kamu dapat menyampaikan pesan dengan optimal selama presentasi sedang berlangsung.
Nah berikut ini adalah panduan cara membuka presentasi yang kuat dan menarik.
1. Mulai dengan kisah
Salah satu cara membuka presentasi yang menarik adalah dengan sebuah kisah yang relevan dengan topik presentasi.
Sebuah kisah dapat membuat audiens merasa terhubung secara emosional dan menarik perhatian mereka.
Secara naluri, manusia suka dengan cerita. Cerita adalah ide yang baik untuk digunakan dalam pembukaan presentasi.
Berikut ini adalah contoh kalimat pembuka presentasi dengan cerita:
“Pada tahun 2001, sebuah perusahaan bernama Maju Mundur hampir bangkrut. Mereka mencoba berbagai strategi tanpa hasil. Pada suatu malam, pendiri Maju Mundur, Brian Domani, harus mencari cara untuk mengumpulkan uang. Dia memutuskan untuk menyewakan tiga kasurnya di apartemennya untuk pengunjung yang datang untuk sebuah konferensi desain besar di kota mereka. Itu adalah ide sederhana, tetapi mengubah segalanya. Hari ini, Brian Domani adalah seorang pengusaha yang memiliki jutaan properti di seluruh dunia. Pelajaran dari cerita ini adalah bahwa kegigihan dan kemampuan untuk beradaptasi bisa membawa kita jauh dalam mencapai tujuan.”
Baca Juga: Arti Follow Up dalam Pekerjaan, Manfaat dan Cara Melakukannya
2. Mulai dengan pertanyaan retoris
Membuka presentasi dengan pertanyaan-pertanyaan retoris yang merangsang pemikiran audiens adalah cara lain untuk mendapatkan perhatian audiens.
Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban langsung. Ini memang sengaja dirancang untuk merangsang pemikiran dan mengundang audiens untuk mereung.
Misalnya “”Apakah kamu pernah bertanya-tanya tentang akar dari inovasi yang mengubah dunia?” atau “Apa yang perlu kita lakukan untuk mencapai tujuan besar dalam hidup kita?”
3. Buka dengan fakta yang mencengangkan
Semua orang pasti akan menaruh perhatiannya dengan hal-hal yang mencengangkan. Memberikan data atau fakta yang mencengangkan di awal presentasi dapat membuat audiens ingin tahu lebih banyak.
Contohnya “Pernahkah kamu tahu bahwa seorang manusia dewasa rata-rata memiliki sekitar 100.000 kilometer panjangnya pembuluh darah di dalam tubuhnya? Ini berarti, jika kita menjalin pembuluh darah ini secara berurutan, kita dapat mengelilingi Bumi sebanyak lebih dari dua kali lipat. Sebuah perjalanan yang luar biasa dalam sistem transportasi internal kita sendiri.”
4. Buka dengan quote dari orang terkenal
Menggunakan kutipan atau quote dari tokoh terkenal yang relevan dengan topik presentasi akan memberikan dorongan awal yang baik.
Berikut contohnya:
“Salam sejahtera kepada semua hadirin. Sebagai pengantar, saya ingin membagikan kutipan inspiratif dari salah satu tokoh bisnis terbesar, Steve Jobs, pendiri Apple Inc., yang pernah mengatakan, ‘Inovasi memisahkan pemimpin dan pengikut.’ Hari ini, kita akan menjelajahi bagaimana inovasi telah menjadi kunci kesuksesan dalam dunia bisnis modern. Mari kita bersama-sama menjelajahi peran penting inovasi dalam mengubah lanskap bisnis kita.”
5. Gunakan “Rule of Three”
Kembali lagi merujuk pada Carmine Gallo, karena ia adalah seorang penulis dan pembicara yang terkenal dalam bidang komunikasi dan presentasi efektif. Menurut Carmine Gallo, sebuah pembuka presentasi yang baik harus memiliki tiga unsur utama, yang dikenal sebagai “The Rule of Three“:
- Story – Gunakan kisah atau cerita pendek yang relevan untuk mengaitkan audiens dengan topik presentasi kamu. Kisah ini harus memikat perhatian audiens dan memberikan konteks untuk presentasi kamu.
- Fakta – Sertakan fakta atau data yang kuat yang mendukung argumen atau pesan utama presentasi kamu. Fakta ini harus relevan dengan topik kamu dan memperkuat kepercayaan audiens terhadap kamu sebagai pembicara yang kompeten.
- Emosi – Cobalah untuk membangkitkan emosi dalam audiens kamu. Ini bisa berupa empati, keinginan untuk berubah, atau motivasi. Emosi membuat presentasi kamu lebih meyakinkan dan mengaitkan audiens secara lebih pribadi.
Cara Menutup Presentasi yang Berkesan
Presentasi harus memberikan kesan yang membekas di hati audiens. Cara kamu dalam menutup presentasi dapat mempengaruhi audiens untuk merespons dan mengingat pesan yang kamu sampaikan.
Berikut ini adalah beberapa cara menutup presentasi yang berkesan:
1. Ringkas dan Jelas
Pastikan penutupan presentasi yang kamu sampaikan singkat dan langsung to the point. Hindari memperpanjang penutupan. Ringkas pesan utama Anda dengan jelas.
2. Kembali ke pesan utama
Hubungkan kembali dengan pesan utama atau tujuan presentasi Anda. Ingatkan audiens tentang apa yang telah Anda sampaikan selama presentasi.
3. Gunakan CTA (Call to Action)
Jika memungkinkan, berikan audiens Anda panduan tentang langkah-langkah konkret yang dapat mereka ambil setelah presentasi. Ini bisa berupa panggilan untuk melakukan tindakan tertentu yang relevan dengan presentasi yang kamu sampaikan.
Gunakan CTA seperti mengikuti pelatihan atau berpartisipasi dalam gerakan tertentu.
Sekian pembahasan dari programgaji.com tentang bagaimana cara membuka dan menutup presentasi yang menarik. Semoga artikel ini dapat membantu kamu ya.