19 Skill yang Harus Dimiliki HRD Profesional di Perusahaan

skill hrd Pada artikel ini programgaji.com akan membahas 19 skill yang harus dimiliki HRD profesional dalam mengelola sumber daya manusia pada suatu perusahaan.

Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, peran HRD dalam mengelola SDM di suatu perusahaan menjadi semakin krusial.

Bukan hanya menangani proses administratif pengelolaan SDM, tetapi HRD yang profesional juga dituntut untuk bisa berkontribusi secara proaktif dalam mencapai tujuan perusahaan.

Bagi kamu yang ingin tahu apa saja skill yang harus dimiliki seorang HRD, simak artikel ini hingga akhir ya.

skill yang harus dimiliki HRD profesional

Apa skill yang harus dimiliki HRD?

Secara umum untuk menjadi seorang HRD yang profesional, seseorang harus memiliki 4 kategori skill yakni hard skill, soft skill, business acumen, dan literasi data digital.

Hard skill seorang HRD

Hard skill seorang HRD adalah kemampuan spesifik terkait pengelolaan sumber daya manusia. Ada pun hard skill hrd ini terbagi menjadi beberapa skill, yakni sebagai berikut.

1. HRM skill

Human resource management (HRM) adalah fungsi untuk mengelola aspek-aspek terkait sumber daya manusia pada suatu organisasi atau perusahaan. Seorang HRD harus mengetahui tentang fungsi HRM dan menguasainya.

2. Recruitment and hiring skill

Suatu penelitian yang dilakukan oleh PWC, mereka melaporkan bahwa 58% HRD yang disurvei percaya bahwa menemukan, menarik dan mempertahankan karyawan adalah tantangan nomor satu.

Skill HRD untuk menarik, menemukan, memilih dari yang terbaik dan menentukan apakah kandidat cocok dengan perusahaan adalah salah satu skill penting yang harus dimiliki HRD.

Hal inilah yang membuat mengapa mengembangkan keterampilan perekrutan seperti membangun hubungan, negosiasi, dan kolaborasi menjadi penting bagi seorang HRD.

 

3. Keahlian adiministrasi

Meskipun bentuk administrasi telah berubah karena teknologi yang mengotomatisasi administrasi menjadi lebih simpel, tugas administratif tetap menjadi bagian utama dari seorang HRD.

Tugas administratif ini termasuk menangani cuti karyawan, ketidakhadiran, turnover karyawan, payroll, tunjangan, perpajakan, dan masih banyak lagi.

Tapi tidak perlu khawatir, sekarang sudah ada OnTime Payroll yang mengotomatisasi semua pekerjaan administratif HRD. Dengan menggunakan OnTime Payroll, tugas HRD yang bersifat administratif menjadi lebih simpel dan praktis. Sehingga, fokus dan perhatian HRD bisa dialihkan ke pekerjaan yang lebih penting.


 

4. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan

Seorang HRD memiliki peran penting dalam memastikan bahwa karyawan tetap bahagia, sehat dan produktif.

Seperti dikutip dari penelitian dari NLM pada artikel ilmiah mereka yang berjudul “Work stress, mental health, and employee performance” , diketahui bahwa ketidaksejahteraan karyawan berdampak negatif terhadap kinerja karyawan.

Hal ini berhubungan juga dengan stress dalam pekerjaan berdampak negatif terhadap kesehatan mental yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja karyawan.

Seorang HRD harus memiliki skill untuk dapat membuat lingkungan kerja yang sehat dan produktif agar tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan sukses.

 

Soft skill seorang HRD

Soft skill seorang HRD adalah kemampuannya yang berhubungan dengan aspek sosial dan emosional. Soft skill hrd memungkinkan seorang hrd untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan orang lain. Adapun beberapa soft skill yang harus dimiliki HRD adalah sebagai berikut:

1. Skill komunikasi

Komunikasi adalah skill HRD yang paling sering disebutkan dalam job deskripsi pada lowongan pekerjaan HRD. Memiliki skill komunikasi yang efektif sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia karena HR adalah penghubung antara karyawan dengan pemberi kerja.

Berkomunikasi dengan baik dengan pemangku kepentingan seperti CEO, manajer, hingga karyawan level staff memerlukan bahasa dan nada yang berbeda. Hal inilah yang menyebabkan kemampuan berkomunikasi menjadi penting bagi seorang HRD.

Mampu menggunakan serta menempatkan bahasa formal dan non formal membutuhkan skill komunikasi tingkat lanjut.

2. Public speaking

Selain harus dituntut lihai dalam komunikasi yang bersifat internal, seorang HRD juga harus memiliki skill public speaking yang baik. Hal ini berguna dalam penyampaian presentasi dan pelatihan yang mampu mempengaruhi audiens.

 

3. Proaktif

Proaktif adalah sebuah sikap yang menunjukkan inisiatif tinggi dan keaktifan dalam menghadapi suatu masalah atau situasi.

HRD harus bisa menjadi fasilitator antara karyawan dengan dewan direksi. Dalam hal ini, proaktif dapat membantu HRD dalam menemukan potensi masalah sebelum masalah itu terjadi.

HRD yang proaktif dapat merencanakan dan menyelaraskan tugas-tugas di divisi HR. HRD yang proaktif selalu lebih disukai ketimbang HRD yang pasif.

Untuk menjadi HRD yang proaktif, seseorang harus tetap mengikuti tren yang sedang berkembang pada bidang pengelolaan SDM, budaya kerja, hingga penggunaan teknologi.

4. Aktif mendengarkan

Bukan hanya dituntut menjadi ahli pembicara, seorang HRD juga harus memiliki skill mendengarkan yang baik. Seorang HRD harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan aktif dan empati terhadap masalah, kebutuhan dan aspirasi karyawan.

Selain empati terhadap karyawan, HRD juga harus berempati pada pemegang saham, dewan direksi, komunitas dan lingkungan geopolitik.

Tampa skill mendengarkan yang baik, seorang HRD berpotensi memiliki banyak masalah dan lebih sulit untuk mengembangkan sumber daya manusia.

 

5. Teamwork skill

Selanjutnya skill yang harus dimiliki HRD adalah kerjasama tim. HRD dituntut harus bisa bekerja sama secara internal dengan divisi sumber daya manusia bahkan berkolaborasi dengan divisi lainnya.

6. Problem solving skill

Problem solving juga menjadi skill yang harus dimiliki HRD. Dalam menjalankan pekerjaannya, HRD tentu akan mendapati beberapa masalah yang bermunculan, baik dari internal HR maupun masalah di divisi lain.

Selain harus mampu proaktif dalam menemukan potensi masalah, HRD juga dituntut untuk bisa menyelesaikan masalah secepat mungkin.

7. Manajemen konflik

HRD harus bisa menjadi fasilitator dan menyelesaikan konflik yang terjadi antara karyawan dengan karyawan atau karyawan dengan dewan direksi.

Skill manajemen konflik meliputi:

  • Identifikasi konflik, mengenali dan memahami sumber masalah yang menyebabkan konflik.
  • Mediasi, HRD perlu bertindak sebagai mediator yang netral untuk membantu mereka dalam mencapai win-win solution (solusi yang saling menguntungkan).
  • Menetapkan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk mengatasi konflik.
  • Pengawasan dan tindak lanjut. HRD harus bisa memastikan bahwa solusi yang telah disepakati telah selesai dan tidak akan terulang lagi.

Business Acumen

Business acumen adalah pemahaman yang mendalam dan luas tentang aspek-aspek yang relevan untuk industri tertentu. Hal ini adalah salah satu tipe skill yang harus dimiliki oleh HRD pada suatu perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa business acumen yang harus dimiliki HRD.

1. Kreatif dan berpikir jauh kedepan

HRD harus bisa berfokus pada visi dan tujuan jangka panjang bukan hanya terpaku pada tugas saat ini. Selain itu untuk menjadi seorang HRD, seseorang harus kreatif dan cenderung mencari cara baru yang inovatif dalam upaya untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Coaching skill

HRD dituntut untuk memiliki keterampilan pelatihan, memahami bagaimana program pelatihan dan pengembangan yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Sehingga, produktivitas karyawan dapat meningkat dan perusahaan bisa sukses dalam mencapai tujuan bisnis.

3. Analisis anggaran

Skill untuk menganalisis anggaran berguna untuk memahami dan mengelola anggaran perusahaan untuk alokasi pelatihan, pengembangan, rekrutmen, dan manajemen kinerja.

4. Commercial awarness

Commercial awareness adalah pemahaman dan kesadaran yang harus dimiliki HRD terhadap dunia bisnis, kondisi market, dan faktor ekonomi yang mempengaruhi perusahaan.

Commercial awareness yang harus dimiliki HRD meliputi:

  • Tren ketenagakerjaan
  • Perubahan tentang perubahan hukum
  • Analisis data karyawan
  • Pemahaman tentang peluang dan tantangan industri
  • Memahami pengaruh ekonomi terhadap karyawan

5. Manajemen prioritas

Tidak perduli sebaik apa pun rencana proyek HRM yang dijalankan oleh HRD, tetap ada kemungkinan bahwa dewan direksi atau pemangku kepentingan memiliki perbedaan pendapat dan prioritasnya sendiri.

HRD dituntut untuk bisa mengelola ide dan prioritas yang saling bertentangan yang muncul di seluruh kelompok pemangku kepentingan.

Literasi Data Digital

HRD yang profesional harus memiliki kemampuan dan pemahaman yang kuat dalam mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, serta mengambil keputusan berdasarkan data yang relevan.

1. Menganalisis berdasarkan data

HRD harus bisa menggunakan people analitic untuk mengidentifikasi karyawan yang berpotensi tinggi, menganalisis tunjangan, memberikan gaji dan tunjangan yang adil, dan memproyeksikan kebutuhan talent di masa depan.

Di zaman sekarang, data merupakan hal yang sangat mahal. Beberapa tahun terakhir HRD profesional harus dituntut untuk bisa membaca data dan memiliki kemampuan analitik data yang kuat.

Hal ini agar keputusan yang dibuat berbasis data, bukan hanya angan-angan dan perkiraan saja.

2. Pelaporan SDM

Pelaporan sumber daya manusia merupakan salah satu skill hrd yang penting. Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk membuat, membaca, dan menginterpretasikan laporan HR menggunakan aplikasi HRIS.

Pelaporan SDM menjadi penting untuk memberikan wawasan kepada dewan direksi tentang situasi dan kondisi tenaga kerja.

Pelaporan ini mencakup:

  • Laporan kehadiran dan absensi.
  • Laporan kinerja karyawan.
  • Laporan rekrutmen dan seleksi.
  • Laporan pelatihan dan pengembangan.
  • Laporan kompetensi.
  • Laporan kompensasi dan tunjangan.
  • Laporan tingkat keterlibatan karyawan.
  • Laporan kesehatan dan keselamatan kerja.

3. Beradaptasi dengan teknologi

HRD yang profesional perlu membiasakan diri dengan jenis teknologi tertentu misalnya saja HRIS. Sebagian besar informasi mengenai perekrutan, evaluasi kinerja, penggajian, penghargaan dan tunjangan karyawan, dan manajemen cabang lainnya dapat dikelola melalui HRIS.

Penting bahwa pelatihan keterampilan SDM mencakup panduan tentang navigasi HRIS dan bagaimana memahami dan menginterpretasikan data yang disimpan di sana.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by OnTime Payroll System (@programgaji)

OnTime Payroll HRIS Terbaik di Indonesia

OnTime Payroll adalah aplikasi HRIS terbaik di Indonesia. Aplikasi ini telah mengintegrasikan sistem manajemen kehadiran, penggajian, dan manajemen SDM dalam satu aplikasi.

Tampilannya yang user friendly dan intuitif membuat OnTime Payroll mudah untuk digunakan dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya.

Tunggu apa lagi, tinggalkan metode tradisional yang melelahkan serta menyita banyak waktu. Beralih ke OnTime Payroll sekarang dan nikmati kemudahan dalam urusan HR dalam satu aplikasi.


About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top