Sistem Penggajian Perusahaan Jasa dan Proses Digitaliasinya

Penentuan sistem penggajian pada perusahaan jasa sering kali berbeda-beda dan menyesuaikan bentuk pekerjaan yang disediakannya.

Proses bisnis dalam bentuk jasa tentu membutuhkan persiapan yang lebih banyak, karena produk mereka adalah karyawan mereka sendiri.

Berikut ini, kita akan mengenal lebih dalam seputar sistem penggajian perusahaan jasa. Serta cara melakukan digitalisasi yang tepat untuk jenis bisnis ini.

Ingin tau lebih dalam? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Perusahaan Jasa?

apa itu perusahaan jasa

Perusahaan jasa adalah jenis perusahaan yang menyediakan layanan bantuan pada pelanggan mereka.

Jenis dari bisnis ini tidak mengjual produk berupabarang fisik, perusahaan jasa akan lebih berfokus pada bentu tenaga fisik atau pikiran yang bisa membantu masyarakat.

Fokus utama dari perusahaan jasa adalah memberikan nilai tambah melalui pelayanan yang berkualitas.

Kualitas perusahaan ini dapat dinilai dari tingkatan pengetahuan dan keahlian yang dapat diberikan mereka dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.

Jenis-Jenis Sistem Penggajian Perusahaan Jasa

bentuk pembayaran gaji karyawan

Seperti yang sudah dijelaskan dalam penjelasan di awal, bahwa sistem penggajian dalam perusahaan jasa lebih bervariasi.

Bentuk perhitungannya bisa menyesuaikan jenis usaha, struktur kerja, serta aturan internal perusahaan.

Berikut adalah jenis-jenis sistem penggajian yang umum diterapkan dalam perusahaan jasa!

1. Sistem Penggajian Bulanan (Fixed Salary System)

Penggunaan sistem penggajian bulanan mungkin sudah umum digunakan oleh banyak perusahaan, tidak terkecuali perusahaan dalam bidang jasa.

Pada sistem gaji bulanan ini, karyawan akan mendapatkan gaji mereka setiap bulan secara tetap dan tidak tergantung pada jam kerja.

Ssitem penggajian ini sering digunakan untuk karyawan tetap atau staf administrasi di perusahaan jasa.

2. Sistem Penggajian Harian (Daily Wage System)

Pada pelaksanaan kegiatan kerja, perusahaan jasa sering kali membangun kerjasama dengan sistem harian untuk mengurangi ikatan dengan karyawan.

Dalam pelaksanaannya, gaji karyawan akan dihitung sesuai dengan jumlah hari kerja yang dilakukan selama satu periode.

Perusahaan juga tidak akan membayar karyawan apabila tidak memiliki pelanggan dalam satu hari tertentu.

3. Sistem Penggajian Berbasis Jam (Hourly Wage System)

Selain pembayaran per-hari, ada juga sistem penggajian yang akan membayar karyawannya sesuai jumlah perhitungan jam kerjanya saja.

Sistem penggajian ini sering kali digunakan oleh perusahaan jasa di bidang pendidikan atau pelatihan.

Banyak dari karyawan paruh waktu merasa sistem penggajjian ini cocok untuk mereka, karena tidak terikat pada jam kerja tetap seperti pekerja lapangan lainnya.

4. Sistem Penggajian Berdasarkan Proyek (Project-based Salary System)

Pada sistem ini, perhitungan gaji ditentukan berdasarkan proyek yang diselesaikan. Kompensasi bisa berupa jumlah tetap atau berdasarkan pencapaian hasil.

Sistem penggajian ini sering kali digunakan oleh perusahaan seperti konsultan, agensi pemasaran, atau layanan desain grafis.

Penentuan gajinya pun sering kali dilakukan pada awal kegiatan. Dimana perusahaan akan membuat kesepakatan seputar jumlah bayaran dalam sebuah proyek tertentu.

5. Sistem Penggajian Berbasis Komisi (Commission-based System)

Pada sistem ini, karyawan mendapatkan penghasilan dari komisi yang dihitung berdasarkan pencapaian penjualan atau layanan yang diberikan.

Gaji pokok mungkin sangat kecil atau tidak ada, dan jumlah komisi akan menjadi sumber pendapatan utama karyawan.

Sistem penggajian ini sering kali digunakan dalam sektor penjualan atau pemasaran. Contohnya seperti agen real estate, layanan asuransi, atau telemarketing.

6. Sistem Penggajian Campuran (Mixed Salary System)

Sistem penggajian campuran merupakan sistem yang menggabungkan gaji pokok dengan insentif atau komisi tambahan berdasarkan kinerja.

Karyawan menerima gaji tetap bulanan, namun juga mendapatkan tambahan jika mereka mencapai target kerja tertentu.

Penggunaan sistem ini sering kali digunakan untuk  memberikan motivasi lebih melalui insentif, meskipun hanya dengan stabilitas finansial dasar.

Proses Digitalisasi Sistem Penggajian Perusahaan Jasa

Proses Digitalisasi Sistem Penggajian Perusahaan Jasa

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa sering kali menghadapi kondisi penghasilan yang tidak menentu.

Banyak karyawan yang melaksanakan pekerjaan di bidang ini akan memperoleh gaji yang cukup beragam setiap bulannya.

Oleh karena itu, dibutuhkan sistem digital untuk membantu perusahaan jasa dalam mengelola hasil kinerja karyawan mereka.

Proses digitalisasi penggajian tentu memiliki tahap yang dianggap sebagai proses transformasi. Berikut adalah tahap-tahap dari proses digitalisasi sistem penggajian tersebut!

1. Analisis Kebutuhan Jasa

Pelaksanaan kegiatan dan target yang berbeda sering kali akan menghasilkan kebutuhan yang berbeda di setiap perusahaan jasa.

Perusahaan wajib menentukan terlebih kebutuhan dan fitur yang diinginkan dalam sistem penggajian digital mereka.

Hal ini akan sangat mempengaruhi proses adaptasi ke sistem digital kedepannya. Oleh karena itu, perusahaan wajib melakukan survei kebutuhan secara langsung.

2. Pemilihan Software Penggajian

Setelah mengetahui apa saja kebutuhan yang diperlukan perusahaan. Maka tahap selanjutnya adalah memilih jenis software yang akan digunakan.

Pemilihan sebuah software penggajian tentu harus melewati pengujian dan rekomendasi yang baik dari banyak orang.

Perusahaan bisa mencoba untuk memcari informasi pada berbagai media online. Sebelum akhirnya memilih satu software terbaik untuk sistem penggajian mereka.

3. Integrasi Dengan Sistem HRIS

Penggunaan aplikasi gaji akan sangat efisien apabila sudah terintegrasi dengan sistem HRIS lainnya.

Contohnya seperti aplikasi OnTime Payroll yang bisa menggabungkan sistem penggajian dengan absensi dan laporan HRD lainnya.

Integrasi akan memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam mengelola penggajian yang sering mengalami perubahan di setiap periodenya.

4. Pelatihan Penggunaan untuk Karyawan

Sistem penggajian digital akan memberikan perubahaan positif apabila bisa dikelola dengan baik oleh perusahaan dan karyawan.

Maka dari itu, proses pelatihan untuk penggunaan aplikasi gaji wajib dilakukan untuk memahami cara menggunakan sistem penggajian baru kedepannya.

Pastikan karyawan yang mengelola gaji tau untuk memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia. semua karyawan tahu cara mengakses portal penting dalam aplikasi.

5. Uji Coba Sistem dan Evaluasi

Selalu lakukan uji coba sistem sebelum implementasi penuh untuk memastikan semua fitur berjalan dengan baik.

Meskipun teknologi digital memberikan kemudahan dalam setiap prosesnya, namun perusahaan juga harus menyesuaikan tingkat kenyaman penggunanya.

Setelah implementasi, evaluasi sistem secara berkala dan lakukan penyesuaian aplikasi berdasarkan umpan balik dari karyawan dan hasil kinerja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top