Mengukur keberhasilan HRD adalah langkah krusial untuk memastikan fungsi dan strategi SDM sudah berjalan dengan efektif.
Tahap ini menjadi sangat penting untuk dilakukan agar perkembangan setiap SDM perusahaan dapat terukur dengan baik.
Seorang HRD pada dasarnya juga akan memperoleh masa penilaian kinerja dengan melihat beberapa indikator penting dalam tugas utama mereka.
Proses penilaian ini akan menjadi satu tahap dimana perusahaan akan merencanakan sistem kerja SDM mereka untuk menjadi lebih baik.
Berdasarkan kebiasaan yang ada, terdapat beberapa indikator penting yang menjadi alat pengukuran dari keberhasilan HRD.
Berikut adalah indikator-indikator penting dalam mengukur keberhasilan kerja HRD!
Mengukur Keberhasilan HRD Dari Segi Karyawan
Jika ingin mengukur semua bentuk keberhasilan HRD, maka indikator yang paling terikat dalam penilaiannya akan banyak berasal dari segi karyawan.
Hal ini karena HRD merupakan seorang yang bertanggung jawab langsung dalam pengelolaan SDM. Sehingga semua karyawan akan ikut andil dalam menyukseskan target kerja dari seorang HRD tersebut.
Terdapat beberapa indikator penting yang akan masuk ke dalam pengukuran keberhasilan HRD jika dilihat dari segi karyawan.
Berikut adalah indikator-indikator tersebut!
1. Kinerja Karyawan
Salah satu indikator utama dalam mengukur keberhasilan HRD adalah peningkatan kinerja karyawan. Terdapat beberapa aspek yang bisa dinilai dalam pengukuran kinerja karyawan ini.
Contohnya penilaian evaluasi kinerja yang bisa dinilai dari bagaimana HRD membantu karyawan untuk mencapai target dan tujuan yang ditetapkan.
Atau melalui produktivitas, yang mengukur output karyawan seperti waktu kerja dan sumber daya yang digunakan.
Kualitas kinerja HRD juga bisa dinilai dengan melihat cara mereka mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan berdasarkan standar dan ekspektasi yang telah ditetapkan.
Semakin lengkap dan akurat penilaian kinerja dari setiap karyawan, maka kualitas kerja dari seorang HRD juga akan dinilai baik dan kompeten.
2. Pengembangan Karyawan
Selain menilai kinerja karyawan, seorang HRD dapat dikatakan berhasil apabila mampu mengembangkan karyawan untuk memenuhi potensi mereka.
Terdapat beberapa cara untuk mengukurnya keberhasilan ini, contohnya seperti membangun program pelatihan sebagai wadah perkembangan karyawan.
HRD harus selalu mengidentifikasi apakah karyawan telah memperoleh keterampilan baru yang relevan dengan pekerjaan mereka.
HRD juga wajib memantau kemajuan karyawan dalam jalur karir mereka, agar karyawan bisa memperoleh kenaikan jabatan dan mampu menjaga tanggung jawab kerjanya.
Oleh karena itu, HRD yang tidak bisa meningkatkan kualitas kerja dari setiap karyawan akan dinilai buruk dalam segi kinerjanya.
3. Kepuasan Karyawan
Indikator lainnya yang masuk ke dalam aspek pengukuran dari keberhasilan kerja HRD adalah tingkat kepuasan dari setiap karyawan.
Kepuasan karyawan sering kali mencerminkan seberapa efektif strategi HRD dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Pengukuran dari indikator ini dapat dilakukan melalui survei kepuasan secara tetulis untuk menilai tingkat kepuasan karyawan terhadap berbagai aspek pekerjaan.
Atau melalui wawancara karyawan agar memahami alasan di balik keputusan karyawan untuk meninggalkan perusahaan dan mengevaluasi area yang perlu diperbaiki.
Membangun lingkungan kerja yang nyaman adalah salah satu dari banyaknya tugas HRD. Maka dari itu, kepuasan karyawan menjadi salah satu penilaian penting dalam mengukur keberhasilan kerja HRD.
4. Tingkat Retensi Karyawan
Indikator kepuasan karyawan di atas pada dasarnya juga bisa dinilai dengan melihat tingkat retensi karyawan di perusahaan.
Tingkat retensi karyawan merupakan indikator penting dari keberhasilan HRD. Retensi yang tinggi menunjukkan bahwa karyawan merasa puas dan berkomitmen terhadap organisasi.
Apabila tingkat turnover di setiap periode tinggi, maka keberhasilan HRD akan dinilai kurang dalam membantu karyawan berkerja.
Turnover merupakan perhitungan jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dibandingkan dengan jumlah total karyawan.
Seorang HRD dapat dikatakan berhasil apabila bisa mempertahankan banyak karyawan untuk berkembang bersama dengan perusahaan.
Mengukur Keberhasilan HRD Dari Segi Perusahaan
Selain penilaian dari segi karyawan, pengukuran terhadap keberhasilan kerja HRD juga bisa dilihat dari sisi perkembangan perusahaan.
Pengelolaan SDM dengan sistematika yang baik tentu akan mempengaruhi perkembangan dari sebuah perusahaan.
Oleh karena itu, indakator pengukuran dari segi perusahaan juga penting untuk diperhatikan ketika penilaian kinerja HRD dilakukan.
Berikut adalah beberapa indikator yang bisa menjadi bahan pengukuran dalam keberhasilan kerja seorang HRD!
1. Efektivitas Program HRD
Tingkat efektivitas program yang dibangun HRD bisa menjadi indikator pertama dalam mengukur keberhasilan HRD di perusahaan.
Menilai efektivitas program HRD seperti pelatihan, pengembangan, serta inisiatif kesejahteraan, merupakan salah satu cara melihat sistematika kerja HRD secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaannya, setiap program yang dirancang oleh seorang HRD akan dinilai apakah memberikan dampak positif terhadap pengembangan perusahaan.
Apabila program yang diterapkan memberikan perubahan positif dari segi kinerja, alur kerja, hingga kualitas bisnis, maka HRD bisa dikatakan berhasil dalam mengelola SDM perusahaan.
Namun sebaliknya, apabila semua program yang ada tidak memberikan dampak yang signifikan di lingkungan kerja. Maka HRD akan dinilai kurang berkontribusi dalam mengembangkan SDM perusahaan.
2. Tingkat Produktifitas Perusahaan
Tujuan akhir dari seluruh pekerjaan seorang HRD pada dasarnya untuk meningkatkan nilai produktifitas dari bisnis yang ditargetkan perusahaan.
Maka dari itu, tingkat produktifitas ini menjadi indikator penting dalam menghitung keberhasilan HRD saat berkerja.
Terdapat beberapa aspek yang bisa dijadikan patokan pengukuran dalam indakator ini. Setiap aspek yang mempengaruhi produktifitas akan menjadi penilaian khusus bagi keberhasilan HRD.
Contohnya seperti seberapa banyak produk atau alat kerja bisa tercapai dalam satu periode. Atau seberapa banyak karyawan yang bisa menyelesaikan target pekerjaannya.
3. Kesesuaian dengan Strategi Bisnis
Semua program yang dirancang oleh HRD diwajibkan untuk harus selaras dengan tujuan dan strategi bisnis keseluruhan perusahaan.
Setiap perusahaan tentu memiliki alur bisnis yang berbeda-beda, dimana akhirnya akan membutuhkan program pengembangan yang berbeda-beda juga.
Indikator kesesuai dengan strategi bisnis ini dapat diukur dengan menilai sejauh mana inisiatif HRD mendukung pencapaian tujuan strategis perusahaan.
Atau dengan mengukur bagaimana HRD berkontribusi terhadap pencapaian strategi bisnis, seperti inovasi, ekspansi pasar, atau peningkatan efisiensi operasional.
Aplikasi Pembantu Keberhasilan Kerja HRD
Sebelum mengukur keberhasilan HRD, perusahaan harus tau terlebih dahulu tingkatan beban yang dirasakan oleh para HRD dalam berkerja.
Tingkat keberhasilan HRD sering kali akan tercapai dengan mudah jika dibantu oleh apliaksi digital seperti sistem HRIS atau lain sebagainya
Oleh karena itu, perusahaan harus menyediakan aplikasi pembantu terlebih dahulu sebelum akhirnya menilai kualitas kerja dari seorang HRD.
Aplikasi HRIS OnTime Payroll merupakan salah satu aplikasi penolong HRD dalam mencapai semua indikator keberhasilan kerja yang ada di perusahaan.
Dengan satu aplikasi OnTime Payroll, semua proses administrasi, pengelolaan kinerja, hingga penggajian bisa diatur secara efisien dan efektif.
OnTime Payroll sudah menyediakan fitur yang lengkap dengan harga penanganan yang super mudah untuk semua jenis perusahaan.
Maka dari itu, sudah saatnya HRD terbantu dalam mencapai semua target kerjanya dengan aplikasi HRIS dari OnTime Payroll.