Apa Itu SP? Pahami Jenis dan Fungsi Dari Surat Peringatan Kerja

Apa itu SP? Mungkin banyak dari para pekerja baru yang masih bingung terhadap pengertian dari SP ini.

Surat peringatan atau yang sering disebut SP di dalam dunia kerja merupakan surat yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk karyawan karena kondisi tertentu.

Secara singkatnya, surat SP diberikan kepada setiap karyawan yang sering melakukan perlakukan yang tidak sesuai dengan aturan kerja.

Untuk penjelasan lebih lanjut, mungkin kamu harus paham beberapa hal penting yang menjelaskan tentang adanya surat SP untuk karyawan.

Dibawah ini, akan ada informasi lebih dalam tentang apa itu SP dan apa saja jenis serta fungsi dari setiap SP itu sendiri.

Ayo simak dan pahami dengan baik!!

Baca Juga : Contoh Surat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dengan Berbagai Alasan

Pengertian Surat Peringatan (SP)

pengerti SP

Menurutmu apa itu SP? Apakah kamu sudah pernah melihat SP secara langsung? Atau mungkin kamu yang sedang mendapatkan SP dari perusahaan?

Surat peringatan (SP) adalah surat yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk karyawan, dengan tujuan memberikan teguran secara tegas akan perlakukan yang dilakukan oleh karyawan itu sendiri.

Pengeluaran SP pada dasarnya di tujukan kepada setiap karyawan yang mungkin melakukan tindakan tidak baik selama masa mereka bekerja.

Tindakan tidak baik sendiri bisa berupa hal kecil seperti kebiasan telat datang, tidak hadir tanpa keterangan, atau tidak menjaga barang kerja, dan lain sebagainya.

Hingga ke tindakan yang mungkin beresiko besar seperti pembocoran informasi perusahaan, tindakan kekerasan dalam bekerja, atau pencurian terhadap barang kerja, dan lain sebagainya.

Ketentuan dari pemberian SP juga sudah diatur dalam Pasal 81 angka 42 Perppu Cipta Kerja dengan muatan baru pada Pasal 154A ayat (1) huruf k UU Ketenagakerjaan.

Biasanya, yang berhak memberikan SP kepada karyawan adalah para petinggi perusahan dan manager HR saja. Hal ini karena pemberian SP harus memiliki alasan yang jelas sebab dan akibat yang dilakukan oleh seorang karyawan tersebut.

Pada saat ini, proses pemberian SP akan sangat mudah dilakukan dengan bantuan digital pendukung seperti website atau aplikasi OTP.

Setiap petinggi atau HR, dapat menentukan bentuk SP yang disesuiakan tahapan kesalahan karyawan hanya melalui OTP saja.

Proses tahapan yang dikenakan pada karyawan yang melanggar aturan harus dimulai dari SP1, SP2, SP3, hingga akhirnya PHK. Setiap proses peringatan harus dilaksanakan sesuai aturan penilaian kantor.

Baca Juga : 5 Persiapan Pindah Karir Baru Yang Harus Diketahui Para Pekerja

Jenis-Jenis Dari Sebuah SP

apa jenis SP

Terdapat tingkatan SP1, SP2, dan SP3 yang akan dikeluarkan sesuai dengan kesalahan dari setiap karyawan di perusahaan.

Dari setiap tingkatan, proses penilaian dan teguran tentu akan semakin kuat. Proses sanksi yang diterima juga akan semakin tinggi mengikuti angka tingkatan SP tersebut.

Terus, apa itu SP1, SP2, dan SP3?

SP1 : SP1 adalah surat teguran pertama yang diberikan untuk memberitahukan karyawan tentang keseriusan dalam kesalahan yang mereka lakukan selama bekerja. Biasanya SP1 tidak memiliki sanksi apapun tergantu dari aturan perusahaan.

SP2 : SP2 biasanya dikeluarkan apabila karyawan tidak mematuhi teguran SP1 dan masih melakukan hal buruk saat bekerja. Dalam SP2 ini, karyawan akan mendapatkan sanksi  sebagai brntuk rasa jera dari perbuatan mereka. Sanksi yang diberikan bisa berupa pemotongan gaji, atau denda.

SP3 : SP3 ini adalah surat peringatan paling keras selama keryawan bekerja. Setiap karyawan yang menerima SP3 ini akan mendapatkan sanksi yang cukup besar, hingga proses pemberhentian kerja dari perusahaan.

Ketiga jenis SP tersebut biasanya menyesuaikan kesalahan yang dilakukan oleh setiap karyawan. Masa teguran dari setiap SP biasanya berjalan berkisaran sekitar 6 bulan.

Mengetahui jenis SP yang diberikan akan semakin mudah dengan aplikasi atau website seperti OTP. OTP akan membantu perusahaan dalam mencatat SP karyawan proses yang super simpel.

Setelah mencatat SP pada OTP, selanjutnya karyawan akan langung mendapatkan informasi SP melalui aplikasi OTP mobile mereka. Super mudah dan super simple bukan?

Baca Juga : 5 Aplikasi Absensi Karyawan Online Terbaik Berbasis Web, Android dan iOS

Fungsi Dari Pemberian SP

fungsi sp

Pemberian SP pada dasarnya dikeluarkan setelah proses peringatan secara langsung dilakukan tetapi tidak ada perubahan dari sikap karyawan.

Jadi, Apa aja fungsi dari pemberian SP untuk karyawan?

Berikut beberapa fungsi khusus yang mungkin diharapkan bisa terjadi setelah SP diberikan untuk karyawan!!

Teguran Tegas Terhadap Perilaku

Fungsi pertama yang bisa menjadi alasan kuat SP dikeluarkan adalah untuk proses teguran keras terhadap perilaku merugikan yang dilakukan oleh karyawan.

Dalam bekerja, setiap karyawan tentu akan berinteraksi dan saling melengkapi satu sama lain. Proses interaksi tersebut terkadang menjadi tidak baik apabila ada salah satu karyawan yang berperilaku buruk.

Karyawan yang berperilaku buruk akan merusak tatanan kerja dari setiap perusahaan. Maka dari itu, surat peringatan (SP) dikeluarkan untuk menegur setiap karyawan yang berperilaku buruk selama proses kerja berlangsung.

Bahan Intropeksi Diri

Surat Peringatan biasanya akan berisi alasan kenapa karyawan tersebut bisa dapat teguran dari perusahaan. Proses pembuatan SP sendiri tentu akan sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja.

Oleh karena itu, SP biasanya dijadikan patokan untuk setiap karyawan dalam proses intropeksi diri dalam konteks bersikap atau berinteraksi selama masa kerja.

pemberian SP tentu akan menunjukkan bahwa ada kesalahan yang dilakukan karyawan. Proses evaluasi diri harus ditingkatkan kembali setelah seorang karyawan mendapatkan SP pertama mereka.

Proses Perbaikan Kinerja

selain tingkah laku, kegiatan bekerja juga menjadi penilaian utama atas pengeluaran SP untuk setiap karyawan.

Pemberian SP atas dasar kinerja biasanya ditujukan kepada para karyawan yang tidak membuahkan hasil yang maksimal dalam penyelesaian kerjanya.

Terdapat beberapa alasan kenapa kinerja karyawan bisa dikenakan SP. Seperti kelalaian kerja, kerja yang tidak beraturan, atau bahkan tidak sesuai target kualitas perusahaan.

Semua kinerja buruk yang berasal dari diri karyawan akan menjadi alasan seorang karyawan menerima SP di tempat mereka bekerja.

Masa Diskualifikasi Kerja

Selain teguran terhadap kinerja karyawan. Surat Peringatan juga bisa menjadi surat pernyataan dalam proses pemberhentian kerja.

Pengeluaran SP dengan tingkat diskualifikasi ini biasanya sudah berada di tingkat tiga, dimana karyawan sudah memperoleh setiap tahap peringatan dari perusahaan.

Karyawan yang menerima SP tingkat tiga biasanya akan didiskualifikasi sebagai karyawan kerja (PHK). Hal ini karena karyawan tersebut tidak berubah, atau bahkan masih bertahan dalam melakukan kegiatan merugikan untuk perusahaan.

Baca Juga : 9 Jenis Potongan Gaji Karyawan di Perusahaan dan Aturannya

OTP Sebagai Alat Bantu Dalam Membuat SP Karyawan

Seiring berkembangnya sebuah perusahaan, penerimaan karyawan tentu akan semakin banyak di setiap periodenya.

Meningkatkan kualitas aturan kantor akan menjadi semakin sulit untuk dilakukan apabila proses evaluasi kinerja masih secara manual.

OTP hadir untuk memudahkan sistem evaluasi perusahaan!!

Dengan OTP, Perusahaan dapat mencatat berbagai macam jenis SP tanpa harus memberikannya secara langsung.

Karyawan yang mendapatkan SP akan langsung mengetahui kesalahan mereka melalui aplikasi OTP tanpa harus dipanggil terlebih dahulu.

Semua data dan bentuk evaluasi karyawan dapat dicatat dalam OTP, dan karyawan akan tau melalui aplikasi OTP.

Terlihat mudah? Ayo mulai OTPmu sekarang juga!!

Kesimpulan

Surat Peringatan (SP) merupakan surat yang berbentuk teguran tegas kepada karyawan yang mungkin memiliki sikap yang tidak sesuai aturan dalam bekerja.

SP dapat menjadi patokan bahwa seorang karyawan harus mulai memperbaiki kinerja mereka dalam berkegiatan di lingkungan perusahaan.

SP akan habis masanya selama 6 bulan mengikuti perkembangan dari perbaikan diri yang dilakukan oleh karyawan.

Saat ini, proses pembuatan SP sudah sangat mudah dengan bantuan dari teknologi digital seperti OTP. Hal ini akan sangat membantu dalam mengevaluasi kerja karyawan setiap saat.

Maka dari itu, karyawan yang sedang mendapatkan SP harus lebih peduli terhadap lingkungan kerja dan maksimalkan hasil dalam bekerja.

About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top